Sabtu, 16 Mei 2009

PEMAIN BADMINTON TERBAIK TAHUN 2007

Oleh Hendri Kustian, Masyarakat Bulutangkis Indonesia (MBI)

Ritual akhir tahun dari berbagai organisasi dan media Olahraga tingkat internasional dan regional salah adalah menentukan atlet terbaik dari berbagai cabang Olahraga. Sebagai contoh induk organisasi sepak bola dunia, FIFA menetapkan pesepakbola asal Brazil, Kaka sebagai yang terbaik sepanjang 2007. Dari cabang Tenis terpilih Roger Federer dan Justine Henin sebagai petenis terbaik pria daan wanita. Lain halnya dengan cabang bulutangkis, sampai saat ini organisasi bulutangkis dunia WBF belum menetapkan yang terbaik di cabang ini, bahkan penerima penghargaan 2006 pun tidak diadakan. Pebulutangkis terbaik tahunan versi WBF (dulu IBF) akan mendapat penghargaan “Eddy Choong Award”. Selama penyelenggaraan Award ini, Indonesia menjadi negara terbanyak meraih gelar tersebut. Award buat Indonesia diperoleh oleh Chandra Wijaya (2000) dan Taufik Hidayat (2004-2005) disusul Korea dengan sebanyak dua kali melalui Kim Dong Moon (2002), Kim Dong Moon / Ra Kyung Min (2003) dan Denmark melalui Peter Gade Christiansen (1998) dan Camilla Martin (1999). Negara bulutangkis lainnya China meraih gelar melalui Gao Ling (2001)

Pada tingkat nasional, belum ada lembaga yang memberikan penghargaan khusus untuk pebulutangkis terbaik. Kalaupun ada masih digabung dengan cabang lain dengan label “Atlet Terbaik Indonesia”. Dua lembaga yang paling konsisten memberikan penghargaan tersebut adalah Tabloid Olahraga “Bola” dan PWI SIWO Jaya. Pada penyelenggaraan oleh Tabloid BOLA tahun 2006 yang perhargaan diberikan setiap Maret tahun berikutnya, cabang bulutangkis gagal mendominasi penghargaan seperti saat tahun-tahun kejayaan bulutangkis Indonesia. Atlet terbaik Putra 2006 jatuh ke tangan Cris Jhon dari cabang tinju, sedangkan atlet terbaik putri diperoleh peboling Putty Armein. Atlet catur putri, Irene Kharisma terpilih sebagai atlet muda harapan. Penghargaan lainnya Pelatih dan tim terbaik jatuh ke cabang sepak bola melalui pelatih Benny Dollo dan tim sepak Bola Arema Malang. Satu-satunya penghargaan yang diterima cabang bulutangkis adalah “Life Time Achiement” yang dinobatkan kepada tokoh bulutangkis sekaligus pembina klub Jaya Raya, Ciputra. Penghargaan yang sama dengan yang diberikan kepada tokoh Sepak Bola, LH Tanoto
Memilih pemain pebulutangkis terbaik dunia akan lebih mudah jika dipilih untuk masing-masing nomor tunggal putra-putri, ganda putra-putri dan campuran karena cukup melihat peringkat dunia. Tentunya gelar terbaik akan berada ditangan peringkat terbaik masing-masing nomor yaitu Lin Dan ditunggal putra, Xie Xingfang di tunggal putri, Koo Kean Keat /Tan Boon Heong di ganda Putra, Zhang Yawen / Wi Yili di ganda putri dan Zheng Bo / Gao Lin di ganda campuran. Namun cerita akan berubah jika hanya memilih satu nama saja untuk putra dan satu untuk nama putri bahkan akan lebih akan menjadi perdebatan jika yang dipilih satu orang terbaik tanpa membedakan putra dan putri seperti yang biasanya dilakukan dalam penghargaan Eddy Choong Award.
Pada akhir tahun 2007 ini, Kolom ini yang dipublikasikan oleh web site www.bulutangkis.com akan memilih tiga pemain terbaik putra dan tiga pemain terbaik putri. Dari keenam pemain terbaik tersebut akan ditetapkan pemain yang berhak menjadi “best of the best” tahun ini baik untuk tingkat dunia maupun tingkat nasional. Dari kelompok Putra penghargaan pertama jatuh kepada pebulutangkis tunggal putra China, Lin Dan. Prestasi fenomenal yang dibuat Lin Dan tahun ini dengan menjadi Juara dunia, 5 gelar juara Super series dan 1 gelar grand Prix. Peringkat kedua jatuh ke Pemain China lainnya Zheng Bo yang tampil di nomor ganda campuran berhasil meraih gelar 7 gelar juara. Pencapaian Zheng Bo memang sama banyaknya dengan Lin Dan tetapi Lin Dan menjadi nomor wahid karena statusnya sebagai juara dunia. Tempat ketiga terpilih salah satu dari pasangan ganda putra Malaysia Koo Kean Keat / Tan Boon Heong yang merupakan pasangan ganda putra peraih gelar tebanyak tahun ini dengan 4 gelar Superseries dan dua gelar juara Grand Prix Gold. Mereka juga berada di peringkat satu dunia ganda putra di penghujung tahun 2007 ini. Pertanyaannya siapa yang berhak ditempatkan pada peringkat ketiga karena mereka membuat prestasi bersama-sama? Penulis memutuskan Koo Kean Keat yang berhak lebih unggul dari rekannya, karena Koo Kean Keat mempunyai prestasi tambahan di nomor ganda campuran. Berpasangan dengan pemain putri Wong Pty Ty, Koo berhasil masuk babak 8 besar ganda campuran Super Series Korea Terbuka sebelum akhirnya Koo berkonsentrasi penuh di nomor ganda putra. Selain tampil di Korea, Koo / Wong sempat diundang untuk tampil di turnamen Uji Coba Olimpiade di Beijing China. Sebenarnya pasangan Indonesia Markis Kidho / Hendra Setiawan layak dilirik sebagai 3 besar dengan prestasi nya sebagai Juara Dunia. Sayangnya Pencapaian Kidho / Hendra kurang sempurna karena mereka belum sekalipun bisa menundukkan pasangan terbaik Malaysia itu dalam berbagai turnamen.
Pada bagian Putri, nama Gao Ling tetap menjadi ratu dunia. Tampil di dua nomor ganda putri dan campuran menjadikannya sebagai pemain dengan gelar juara terbanyak tahun ini. Dinomor ganda putri bersama Huang Sui, Gao Ling meraih 2 gelar Super Series dan 2 gelar grand Prix Gold ditambah satu gelar Supeseries lagi ketika berpasangan dengan Zhao Tingting menjuarai turnamen China Open. Pada nomor ganda campuran yang berpasangan dengan Zheng Bo, meraih 6 gelar super series dan gelar grand Prix. Total gelar juara yang dikumpulkan Gao Ling dari dua nomor tersebut sebanyak 12 gelar juara. Peringkat kedua juga masih milik pemain China Xie Xingfang yang mengumpulkan tujuh gelar juara yang terdiri dari lima super series, satu grand prix gold dan satu grand prix. Peringkat ketiga milik pemain China lainnya, Yang Wei yang menjadi juara dunia ganda putri bersama Zhang Jiwen yang dilengkapi dengan 2 gelar juara Super series dan 2 gelar juara grand Prix. Gelar juara tersebut masih ditambah 1 gelar super series dan gelar juara Asia berpasangan dengan Zhao Tingting menjadikannya perebut 6 gelar juara.
Khusus pemain putra Indonesia, ada tiga pemain yang paling menonjol sepanjang tahun ini yaitu Nova Widianto, Markis Kidho dan Hendra Setiawan. Mereka mengumpulkan gelar juara juara turnamen resmi WBF sama banyaknya yaitu sama-sama menjadi juara dunia, 2 gelar superseries dan 1 gelar juara Grand Prix. Satu-satunya keunggulan Markis dan Hendra dari Nova adalah pada turnamen level Sea Games yang lalu dimana Markis / Hendra meraih emas sedangkan Nova meraih perunggu di nomor ganda campuran. Markis / Hendra juga berperan mengantarkan Indonesia dalam meraih medali medali emas nomor beregu dalam event tersebut. Dengan pertimbangan tersebut maka Nova cukup ditempatkan di posisi ketiga. Pertanyaannya siapa yang berhak menjadi pemain terbaik putra terbaik Indonesia antara Markis Kidho dan Hendra Setiawan. Prestasi mereka tidak dapat dipisahkan satu sama lain sehingga keduanya layak menempati nomor wahid. Kalaupun akhirnya terpaksa memilih salah satu dari keduanya maka penulis lebih memilih Markis Kidho menempati nomor satu. Satu-satu keunggulan Markis dari pasangannya adalah Markis lebih banyak dimainkan pada Piala Sudirman lalu. Berpasangan dengan seniornya Chandra Wijaya, Markis menjadi penyumbang point yang mengantarkan tim Sudirman Indonesia ke babak Final.
Pada bagian Putri hanya dua nama yang berhak memperebutkan posisi yang terbaik yaitu Vita Marissa dan Lilyana Natsir. Mereka sama-sama menjadi dua kali menjadi juara superseries dinomor ganda campuran dengan pasangannya masing-masing dan satu kali secara bersama-sama menjuarai nomor ganda putri. Pada turnamen grand Prix Gold Vita Marissa yang berpasangan dengan Flandy Limpele meraih satu gelar di Thaiwan Open, sedangkan Lilyana Natsir meraih juara bersama Nova Widianto di Philipina Open. Lilyana Natsir mempunyai keunggulan dengan merebut gelar juara dunia, sedangkan Vita mempunyai keunggulan meraih emas ganda campuran Sea Games. Dengan emas itu, Vita mejadi pebulutangkis yang meraih medali emas terbanyak sebanyak 3 emas (ganda putri, ganda campuran dan beregu putri). Namun dengan pertimbangan gelar juara dunia yang lebih bergengsi maka Lilyana Natsir ditempatkan sebagai nomor wahid dan Vita di posisi runner up. Tempat ketiga layak diberikan kepada peraih emas tunggal putri Sea Games, Maria Kristin.
Pemilihan “Best of The Best” tingkat dunia antara Lin Dan dan Gao Lin, maka penulis masih lebih memilih Gao Lin sehingga Gao Ling layak diusulkan menjadi peraih gelar “Eddy Chong Award” untuk kedua kalinya. Sedangkan untuk tingkat nasional memilih yang terbaik antara Markis Kidho dan Lilyana Natsir juga pemain putri yang lebih layak terpilih menjadi “Pebulutangkis Terbaik Indonesia 2007″. Penulis juga mengusulkan kepada komunitas pecinta bulutangkis terbesar di Indonesia, MBI (Masyarakat Bulutangkis Indonesia) memberikan “MBI Award 2007″ kepada Lilyana Natsir. Pemilihan ini lebih didasarkan kepada pengamatan penulis sepanjang tahun ini dan memungkinkan berbeda dengan pemilihan yang dilakukan oleh lembaga atau pihak lainnya.
Resume Pebulutangkis Terbaik versi Kolom Hendri Kustian :
Terbaik Putra Tingkat Dunia :
1. Lin Dan, China (Juara Dunia, 5 Superseries, 1 Grand Prix)
2. Zheng Bo, China (6 Gelar Superseries, 1 Grand Prix)
3. Koo Kean Keat, Malaysia (4 Gelar Superseris, 2 Grand Prix Gold)
Terbaik Putri Tingkat Dunia :
1. Gao Lin, China (9 Gelar Superseries, 2 Grand Prix Gold, 1 Grand Prix)
2. Xie Xingfang, China (5 Gelar Superseries, 1 Grand Prix Gold, 1 Grand Prix)
3. Yang Wei, China (Juara Dunia, Juara Asia, 2 Superseries, 2 Grand Prix)
Terbaik Putra Tingkat Nasional :
1. Markis Kidho (Juara Dunia, 2 Superseries, 1 GP Gold, 2 emas SEAG)
2. Hendra Setiawan (Juara Dunia, 2 Sperseries, 1 GP Gold, 2 emas SEAG)
3. Nova Widianto (Juara Dunia, 2 Superseries, 1 GP Gold)
Terbaik Putri Tingkat Nasional :
1. Lilyana Natsir (Juara Dunia, 3 Superseries, 1 GP Gold, 2 emas SEAG)
2. Vita Marissa (3 Gelar Superseries, 1 GP Gold, 3 emas SEAG)
3. Maria Kristin (Juara tunggal putri Sea Games)
Pemain Indonesia Non Pelatnas Putra Terbaik :
1. Yonathan Suryatama (1 gelar GP Gold, 1 Challanger, 1 Satelitte)
2. Rian Sukmawan (1 gelar GP Gold, 1 Challanger)
3. Andre Kurniawan (1 Grand Prix)
Pemain Indonesia Non Pelatnas Putri Terbaik :
1. Meliana Jauhari (1 gelar Chalanger, 2 gelar satelitte)
2. Shendy Puspa (1 gelar Challanger, 1 gelar Sateliite)
3. Debby Susanto (Juara Asia Junior, Juara nasional Taruna, SF Dunia Junior)

Entry Filed under: Atlit. Tag: , , , , , .


PEMAIN ASAL CHINA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar